“Mungkin harga mempengaruhi rasa kali ya. Karena mahal jadi lidah langsung berasa sepet,” kata Olivia Natalia, mahasiswa UMN jurusan Akuntansi ketika ditanyai tentang kualitas makanan kantin universitas tempatnya menuntut ilmu itu.
Sebelumnya, ketika UMN atau
Universitas Multimedia Nusantara ini hanya terdiri dari dua gedung, letak
kantin masih di belakang gedung perkuliahan, dan tidak terlalu menarik minat
para mahasiswa yang berkuliah di sana. Pasalnya, kantin tersebut mematok harga
yang menurut sebagian mahasiswa UMN terlalu mahal, dan kualitas makanan pun
tidak bisa dibilang seimbang dengan jumlah uang yang mereka keluarkan.
September 2012 lalu, UMN meresmikan
gedung baru hemat energi, New Media Tower, yang saat ini mendapat julukan
“Gedung C” dari mahasiswa. Dalam Kompas.com perancang gedung baru, Budiman
Hendropurnomo mengatakan, penghematan energi dalam gedung ini dapat mencapai 49
persen jika dibandingkan dengan pemakaian energi di gedung yang tidak hemat
energi. Gedung yang desainnya mirip telur ini memiliki 12 lantai. Nah, di
lantai dasar gedung C inilah letak kantin UMN yang baru, dengan aneka stand
makanan yang memiliki beragam pilihan makanan yang pantas dicoba.
New Media Tower UMN |
Salah satu penggemar makanan di
Warung Oma ini adalah Sarita Sandi dari jurusan Public Relation. Jadwal kuliahnya Senin, Selasa, dan Jumat. Setiap
hari Senin dan Selasa, kalau Sarita yang akrab dipangil San-san ini tidak
membawa bekal, dia akan jajan di Warung Oma. “Soalnya makanan di Oma paling murah
sih. Enak juga, meskipun menurut gue udah nggak seenak pas masih warteg dulu,”
kata San-san.
Suasana kantin baru |
Membicarakan kantin UMN, Ovi sangat
menggebu-gebu ketika ditanya tentang kebersihan makanan yang disajikan. “Sangat
tidak higienis. Soalnya pernah ketemu ada lalat di piring makan temen,” ujar
Ovi. Sementara itu, Derry Stefanus dari prodi Sistem Informasi dan San-san menyatakan
bahwa makanan yang disajikan kantin UMN sudah cukup higienis. “Fine-fine aja sih sama gue,” ujar
San-san. Dalam hal kualitas makanan, sudah cukup enak bagi Derry dan San-san.
Sementara bagi Ovi, kualitas makanan di kantin UMN perlu ditingkatkan. “Kualitas
makanan sih biasa aja, ga enak malah,” kata Ovi.
Ketika ditanya tentang harapan untuk
kantin UMN ke depannya, San-san menjawab, “Yah supaya makanannya lebih banyak
variasinya lagi. Terus sebaiknya kursi dan mejanya dibanyakin.” Sementara itu,
Ovi menjawab, “Yah lebih dijaga aja kebersihannya. Terus kalau bisa harga juga
diturunin. Kalaupun emang rada mahal ya diimbangin sama jumlah makanannya.”
Wenny Lovenza
Anastacia/11140110128